Quantcast
Viewing latest article 4
Browse Latest Browse All 10

Malakin vendor vs cari sampingan diluar

Setting 1: User
“Enak ya mas kerja disitu, gajinya gede kan?”
“Ah kata siapa pak, engga juga ah. Susah juga nih, jelas kalah sama gajinya bapak”
“Engga mas, jangan salah disini benefitnya biasa aja tuh”
“Oh ya, tapi kan vendornya banyak” Kebetulan si bapak baru saja ngobrol dengan salah satu suppliernya.
“Malakin vendor gitu maksudnya? wah saya ga biasa tuh mas, mending saya cari obyekan lain diluar”

Setting 2: Broker
“Jadi gini Jon, perusahaan ini punya project untuk tahun 2008. Tapi kelihatannya vendor yang ditunjuk ga mampu ngerjain, mau ngambil engga?”
“Sebenarnya kerjaan gampang sih, tapi aku ga punya resource bro, gimana ya?”
“Ah gampang gampang, temen kita kan ada punya PT tuh, pinjem aja”
“Segampang itu kah, pastinya dengan cara-cara yang berlaku di Indonesia kan”

Setting 3: Vendor
“Bisa minta saran engga?, projectku hampir tembus nih. Tapi gara-gara manajemennya ganti kelihatannya jadi tersendat-sendat. Repot deh, gimana ya. Menurutmu projectku prospek engga sih?”
“Yang aku tahu sih budgetnya ada, trus perubahan manajemen itu setahuku malah bikin departemen baru yang memudahkan projectmu jalan bro”
“Iya ya, terus gimana?”
“Lha sekarang tinggal perkara bikin mereka approve aja, competitor engga ada kan”

Awal tahun yang sibuk ini, hampir semua orang membicarakan tentang proyek dan anggaran. Banyak teman memang memungkinkan kita untuk melihat hubungan user-broker-vendor dari sisi yang lebih manusiawi, toh pada dasarnya semua ingin mencari makan yang halal bukan. Dan dalam cerita-cerita diatas, ternyata menempatkan diri dalam masing-masing posisi itu tidaklah semudah yang kita bayangkan.


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Image may be NSFW.
Clik here to view.

Viewing latest article 4
Browse Latest Browse All 10

Trending Articles